Lihatlah dirimu dalam keheningan ! Orang yang mencurahkan dirinya dalam keheningan, Ia akan dapat mengetahui, Segala sesuatu sebagaimana adanya ! (Samyutta Nikaya III,14)
Lentera, nyala apimu harus tetap kujaga. Mungkin banyak orang kan berkomentar, Hati-hati, nanti terbakar ! Api itu akan berguna jika kita pintar-pintar mengendalikannya, Api itu juga akan membinasakan dirimu, jikalau kamu dikendalikan olehnya.
- Pikiran tentang cinta kasih, - Pikiran tentang welas asih, - Pikiran tentang simpati, - Keseimbangan batin, Hal-hal tersebut, apabila diolah dan dikembangkan, Akan membawa hasil dan keuntungan yang besar ! (Samyutta Nikaya V,131)
Kemarin adalah besoknya dari dua hari yang lalu. Hari ini adalah besoknya kemarin. Besok adalah besoknya hari ini. Lihatlah dan renungkan.... Lakukan yang terbaik dan hargailah saat sekarang.
Berputar dan berputar Tak berhenti Tak kan berhenti sampai kita benar-benar mendapat cara untuk menghentikannya. Tak peduli betapa pahit untuk mencari caranya, Kita harus mendapatkannya Agar perputaran yang tiada henti ini, bisa berhenti.
foto by Steven Ng Sebuah tikungan telah dilewati dengan baik. Walaupun dari awalnya penuh dengan kerikil tajam. Setelah tikungan itu, jalan yang lurus datang menyapa. Tapi apa yang akan ditemui setelah jalan lurus itu ? Inilah yang selalu kita takutkan. Tapi apa gunanya kita menakuti hal-hal yang belum terjadi. Yang penting, syukuri itu. Sekarang lebih mempersiapkan diri kepada tikungan-tikungan yang lebih tajam.
Kalau mengungkit kepahitan masa lalu, pasti tiada habis-habisnya. Melihat begitu banyak hal yang pahit terjadi pada diri kita, Apakah itu merupakan sesuatu yang perlu disesalkan atau harus dijadikan pelajaran ? Just put it down ! Sebuah kalimat yang sangat simple yang saya dapatkan dari ceramah Ajhan Brahm. Beliau menekankan perlunya kita meletakkan semua yang sudah dibelakang kita agar kita bisa maju.