Posts

Showing posts from March, 2010

Dihadapi

Tak ada guna meratap Tak ada guna menyesal Tak ada guna menghindar Tak ada guna mengutuk Semuanya memang sudah harus dijalankan Dijalankan demi kebaikan bersama Merajut kembali lembaran kehidupan selanjutnya Inilah yang harus dijalankan dan dihadapi

Keputusan

Keputusan telah diambil, Melanjutkan rencana yang berikutnya, Siapa yang tahu akan masa depan, Semuanya tergantung pada saat ini. Mengunakan prinsip selalu memperhitungkan Tak pandang bulu Tak pandang kulit Termasuk darah daging Lebih baik menjauh Tetapi dekat hatinya Penuh peluh Tenang hatinya

Berharap

Berharap dan tetap berharap Namun itu jua yang didapat Sebuah cermin yang retak Cukup disayangkan memang Tapi apa daya Beginilah kenyataannya Untaian kata-kata dilantunkan Didengar tak sedap rupanya Tak dikira sungguh memilukan

Awalnya dari Sebuah Pikiran

Memiliki sebuah niat untuk mengubah segala sesuatu agar kembali berjalan di jalan yang benar memang penuh dengan lika liku. Semua hal yang kita lakukan selalu mengharapkan adanya perubahan yang lebih baik. Menjadi sebuah cerita yang manis jikalau segala sesuatunya berhasil terlaksana dengan baik. Tetapi, rintangan demi rintangan senantiasa menghantui. Cobaan demi cobaan senantiasa menerpa. Dengan pemikiran yang baik, kita katakan semua itu adalah sebuah hal yang seharusnya bisa kita terima dengan baik. Anggap saja kita sedang meneguk obat vitamin untuk diri kita sendiri sehingga tubuh kita menjadi lebih kuat dan lebih sehat. Berpikirlah yang baik, itu adalah sebuah hal yang perlu kita tanamkan di benak kita. Dari awalnya, segala sesuatu adalah bersumber dari pikiran kita sendiri. Pikiran yang kurang baik akan menghasilkan akhir yang kurang baik juga. Menjadi sebuah hal yang kita bisa renungkan bersama. Diri ini juga masih dalam tahap pembelajaran sehingga masih membutuhkan pengalaman d

Bathin Yang Lebih Pasti

Tak kala hati dan pikiran kita berada pada jalur yang benar, sebuah kebahagiaan akan tercapai. Di kala hati dan pikiran bercabang, segalanya hanya sebuah penderitaan. Melihat apa yang berada di depan adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi. Berhenti sejenak untuk merenungkan segala sesuatu bukan berarti kita menjadi mundur. Menenangkan bathin untuk langkah yang lebih pasti.

Embun

Bagaikan embun pagi yang lansgung menguap di kala tersinar mentari. Hanya sekejab saja menyejukkan hati. Mencoba bertahan, tapi apa daya diri ini. Yang pasti, akan tetap kucoba tak kenal henti.

Pulang...

Kepulanganku ke Medan kali ini, sebenarnya sebuah langkah yang cukup besar bagiku. Melepaskan karier ku di perhotelan dan memilih untuk menjadi seseorang yang mungkin bisa dikatakan seorang yang belum tentu arahnya. Sedih, sakit, perih.... Yah...itu pasti dirasakan, tapi apa daya, diriku masih menjadi anak dari sepasang orang tua. Kalau diratapi, belum tentu ada hasilnya. Tetapi kadang kala, kembali lagi terlintas ingatan-ingatan pahit yang akan membuat ku menjadi seorang yang emosinya tak terkendalikan. Kembali lagi menjadi orang yang bodoh dan miskin bathin.