Leo's live path

Nah... Hidup ini bagaikan bunga, Tidaklah kekal.

de·al·is·me /idéalisme/ n 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg dianggap sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dng kenyataan (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

Contohlah rumput, Tak kenal apa yang disebut susah dan senang, Di dalam kondisi yang bagaimanapun juga tetap bertahan Diinjak oleh siapa saja, Rumput masih tetap ada.

senja dari jendela Setiap saat sadari apa yang ada di pikiran kita... Dengan menyadari setiap apa yang ada di pikiran kita, kita akan begitu tenang, begitu bahagia...

Saya sangat beruntung memiliki teman-teman yang sangat peduli satu dengan yang lain. Di kala salah satunya sedang gundah, yang lain datang menghibur. Bukan hanya itu, jalan keluarpun dipecahkan. Terima kasih dan syukur saya panjatkan. Mereka berpesan : "Belajarlah untuk menerima"

Melewati senja di Vihara Melafalkan paritta-paritta suci Berharap : Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Kemarahan adalah emosi yang tak terkendali. Kemarahan adalah sebuah unsur negatif. Di sini, saya juga ingin melatih diri untuk bisa meredam unsur negatif ini. Dengan ini, semoga dunia kita aman dan bahagia.

Sudah klise kalau kita membicarakan, untuk berbuat baik, pasti banyak tantangan dan halangannya. Tapi inilah kenyataannya..... Saya mendapat pesan, Tetap jaga keteguhan hati, Apapun itu kalau untuk kebenaran, Jalan terus. Gunakan kebijaksanaan kita dalam menghadapi segala sesuatu.

Apa yang terjadi jika kita terlalu memakai RASIONAL ? Apa yang terjadi bila kita terlalu memakai PERASAAN ? Jika kita terlalu memakai unsur rasional kita, bisa-bisa kita terlalu memperhitungkan segala sesuatu dan kadang-kadang kurang bijaksana. Jika kita terlalu banyak memakai unsur perasaan, bisa-bisa kita terlalu lemah dan mudah diperalat oleh orang lain. Harus ada KESEIMBANGAN antara Rasional dengan Perasaan.

Pagi ini, seperti biasa saya selalu dibangunkan oleh suara nyanyian burung-burung yang selalu setia menemaniku. Tak lama, akan didengarkan salah satu bunyi alarm dari handphone, dengan alunan musik instrumental "Meditation Sunrise". Tenang sekali........ Bersyukur ... itu yang saya ucapkan..... Kemudian, Mendoakan "Semoga Semua Makhluk Berbahagia" Kemudian memindahkan diri ke ruang tamu. Duduk di sofa. Sewaktu memandang jendela, saya lalu menyadari. "Kalau kita berani membuka jendela hati kita, tidak ada satupun kesulitan yang tidak bisa kita lewati"

Tenang....... Sepertinya itu yang dibutuhkan semua orang, termasuk juga saya. Ingat... Di kala senang, jangan terlalu senang. Di kala sedih, jangan terlalu sedih. Semua ini adalah lingkaran. Lingkaran yang selalu membuat kita selalu berada di dalamnya.

Mengapa kita selalu membenturkan kepala kita ke "dinding", sewaktu kita menemui masalah ? Dinding? Kadang-kadang kita kalau sudah mentok , susah juga untuk kita berpikir panjang. Tapi apa yang terjadi jika semua jalan telah kita tempuh dan tak ada jalan penyelesaian ? Mau tidak mau, keluarlah kita dari arena itu. Mulai lagi dari nol. Dan mengambil pengalaman itu sebagai cambuk di masa yang akan datang.

Inilah dunia yang kita tempati Indah ??? Menurut saya takkan indah kalau kita tidak pernah membuat sebuah perubahan. Apa yang akan terjadi kalau kita hanya menerima tanpa memberi ? Kita hendaknya melakukan sesuatu yang berarti bagi dunia ini. Jangan kita biarkan dunia ini menjadi kelabu. Pahit ? Teraniaya ? Sakit hati ? Mungkin perasaan-perasaan itu akan muncul sewaktu kita memulai sebuah perubahan. Tapi apakah kita selalu ingin berada di bawah bayang-bayang ? Harus berani keluar... Keluar... Dan berbuat sesuatu.... Apa yang kita takuti ???? Gagal ? Sakit ? Jika ingin berhasil, maka beranilah untuk menerima kegagalan, kepahitan, sakit, dan lain-lain.

photo by Merry Apa yang kita mau ? Mau jadi apa kita nanti ? Itulah 2 pertanyaan yang dari dulu mungkin selalu saya hindari untuk menyjawabnya. Dulu jika saya ditanya apa sih cita-cita mu, Leo ? atau apa sih ambisimu, Leo ? Saya pasti menjawab saya orangnya tidak berambisi, Saya sejenis orang yang mengikuti aliran air. Tapi lihat..... Memang saya seperti aliran air Selalu bisa berada di mana saja mengikuti air itu. Tapi apa sih yang saya dapat ? Pengalaman ? Sudah tentu, itupun bisa didapat oleh semua orang, dimana pun dia berada Tapi, apa yang bisa saya banggakan di usia saya ini yang tergolong bukan anak-anak ? Tidak ada. Selalu berada di bawah bayang-bayang orang lain. Tanpa ada pegangan yang kuat. Tapi saya sekarang sadar, Ini harus berakhir. Apa yang saya mau ? Jawaban saya adalah : "Saya mau membuka sebuah restoran" Mau jadi apa saya nanti ? Jawaban saya adalah : "Saya mau menjadi seorang pebisnis restoran yang sukses dan memiliki cabang di seluruh Indonesia dan du

Dirimu tak takut diterjang badai Mentari yang terik Kau pun tak hiraukan Yang kau tahu hanyalah tumbuh dan berdiri dengan tegak Dengan segenap hatimu Kau memberikan kesejukan bagi siapa saja di bawahmu Sungguh mulia Tapi itupun banyak yang harus kau hadapi

複雜....是我們要的嗎 ? something sound like chinese ??? let me translate it. Complicate....is what we want ? I realized that to have a really nice friend that we can count on is very hard. From the beginning it's sound nice, but who knows behind the scene ? Regret ? What I can say is NO.... What is the reason ? The reason is finally I just found out the person that I know pretty well is not really what I know. Something that sound so....

Photo by Lidya Gara-gara tergila-gila akan mengambil foto yang terbaik.... Inilah yang terjadi pada orang-orang ini. Mohon hati-hati kepada Anda yang mempunyai hobi mengambil foto.

Photo by Lidya Mengapa kita selalu berputar-putar di tempat yang sama ? Jangan terlalu memaksakan kehendak kita kepada orang lain, walaupun kita pada initinya bermaksud baik. Ingat ini semua bergantung pada "jodoh" kita sendiri.

Malam ini, saya mendapat pesan dari salah satu teman yang mana telah dengan sabar mendengarkan suka duka selama ini yang saya alami. Dari semua pembicaraan kami, teman saya hanya berpesan : "Doakan Papa-mu" Terima kasih, temanku