Menjadi diri seorang "amfibi"

Kata "amfibi" sering kita dengar di pelajaran IPA sewaktu masih duduk di bangku SD.

Sebuah pertanyaan yang muncul di benakku adalah haruskan kita semua menjadi seorang amfibi ?
Bisa hidup di dua alam yang berbeda. Alih-alih mempresepsikan dua alam itu yakni alam roh dengan alam manusia. Dua alam ini dipresepsikan menjadi dua kondisi yang berbeda dalam hidup kita.

Terkadang kita harus bersandiwara, sewaktu harus muncul atau berada di tempat yang notabene kita sendiri juga tidak suka. Menjadi orang lain, itu lebih tepatnya. Tindakan seperti itu mungkin kita lakukan demi seribu satu alasan. Bisa saja karena untung membuat orang lain seperti atasan kita senang atau itu semua demi keuntungan pribadi.

Bagi yang belum terbiasa dengan kebiasaan tadi, mungkin akan merasa pergolakan dalam hati mereka. Tapi apa boleh buat ini harus menjadi bagian dari diri kita dalam kenyataan hidup ini.

Tapi bagaimanapun juga, ini adalah sebuah pilihan hidup. Apa yang terjadi pada diri kita adalah pilihan kita sendiri.

Comments

Lha Bhaka said…
g rasa semua tindakan dilakukan karena alasan, dan dari alasan itulah tindakan dinilai, apa benar atau salah, pantas ato tidak pantas...
termasuk amfibi..
klo reasonnya demi kepentingan banyak orang , demi kebaikan,knp ngga dilakukan,dlm arti bukan bermuka dua tapi spt kata Lause Wendy, beradaptasi demi kepentingan satu sama lain..
tp klo reasonnya utk ambil untung demi diri sendiri dan rugiin orang, g rasa itu yg disebut serigala bulu domba, utk itu sikap amfibi hanya seperti oportunitis tanpa prinsip

keep the spirit Prend :)

Popular posts from this blog

Sikap

Bersatu