Saran Temanku


Tepatnya dua hari yang lalu, diri ini menghubungi temanku yang ada jauh di sana. Diri ini bertanya apa sebenarnya yang harus diri ini lakukan. Sekedar bertukar pikiran saja.

Jauh di dalam hati ini, diri ini sadar akan kemunduran yang terjadi. Memutuskan untuk berhenti dan tidak mau terlibat lagi dalam suatu bagian yang sangat diri ini cintai adalah sebuah pengorbanan. Tetapi ini harus dijalani karena merasa diri yang kecil dan belum adanya kesepahaman dalam berbuat.

Diri ini mencoba dan mencoba tapi tak kunjung ada hasil. Semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Apa gunanya berjuang sendiri dan tidak menentu. Lebih baik mundur dengan tidak meninggalkan jejak yang kurang baik di belakang.

Apa artinya sebuah jabatan dan warna serta lambang pada baju ini?

Tetapi temanku yang jauh di sana menyarankan, jangan sampai orang-orang lain berprasangka buruk terhadap diriku ini. Diriku menjawab, diri ini tidak berbuat jelek apapun, malahan sudah membantu banyak sehingga dalam setahun terakhir ini, bagian itu sangat harum namanya.

Temanku tetap menyarankan jangan sampai hilang sama sekali. Muncullah pada saat-saat tertentu. Meskipun penuh dengan sandiwara. Karena dunia ini memang panggung sandiwara.

Comments

Popular posts from this blog

Sikap

Bersatu