Pernikahan


Selalu menjadi pertanyaan sewaktu sesuatu terlalu melekat pada diri kita. Akankah kita selamanya menjaga dan merawat serta selalu menerimanya apa adanya ? Seorang teman tiba-tiba mengumumkan hendak membina rumah tangga. Perasaan belum siap selalu menghantuinya. Kembali saya tanyakan apa yang membuatnya belum siap. Sebuah jawaban yang akhirnya muncul adalah belum siap menerima kalau tiba-tiba tidak lagi bisa menikmati semua hal yang sudah dinikmatinya selama ini. Gaji yang tinggi & kebebasan adalah beberapa hal yang sangat berat baginya untuk dilepaskan.

Bagi saya yang belum membina hubungan pada tingkat ini pun cuma bisa mengembalikan pertanyaannya yakni "Cobalah untuk berpikir lagi !"

Untuk kita orang Timur, mungkin merupakan suatu keharusan kalau setiap orang itu hendaknya menikah kalau sudah cukup umurnya. Cuma yang menjadi pertanyaan, apakah ini masih merupakan suatu pernyataan yang relevan di zaman yang serba kompleks ini ? 

Untuk pemikiran saya, sebuah pernikahan itu mungkin sesuatu yang tidak boleh berupa pemaksaan. Jangan dikarenakan usia atau tuntutan lainnya, kita terpaksa mengikuti dogma tersebut. Yang terpenting, bukan hanya untuk sebuah pernikahan, tetapi untuk semua hal, kalau kita sudah menetapkan sesuatu menjadi sebuah keputusan, hendaknya kita menjalaninya dengan sepenuh hati.

Comments

Popular posts from this blog

Sikap

Bersatu